Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas
yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar
diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena
diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi
kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur mayor, daging,
ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan
tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,
proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya
adalah pekerja-pekerja musiman.
Contoh Kasus :
Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional. Bahasa ini
wajib dikuasai seluruh masyarakat bangsa Indonesia tanpa terkecuali. Bahkan
tidak hanya dikuasai, namun juga harus dipraktekkan dengan baik dan benar.
Fungsi lain daripada bahasa Indonesia adalah sebagai alat pemersatu bangsa
karena kita telah tahu bahwa bangsa kita ini terdiri atas bermacam-macam suku,
adat dan bahasa.
Bahasa Indonesia memiliki suatu peranan penting dalam
kehidupan rakyat Indonesia. Terlebih lagi bagi suatu masyarakat yang berada
jauh dari ibukota. Bahkan berada jauh di pelosok pedesaan. Padahal, seluruh
kegiatan di pemerintahan adalah menggunakan bahasa Indonesia, berkomunikasi
dengan atasan juga menggunakan bahasa Indonesia. Maka selain fungsi dan manfaat
yang telah dijabarkan di atas, bahasa Indonesia juga bisa mempermudah kegiatan
manusia, terutama dalam kasus ini adalah penyelesaian pekerjaan.
Di dalam masyarakat perkotaan besar, tentu bahasa wajib
adalah menggunakan bahasa Indonesia, lalu bagaimana dengan masyarakat di
pedesaan? Pasti mereka masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
kebanggaan mereka. Di sini melestarikan bahasa daerah adalah sangat perlu,
namun tidak bisa dipungkiri penggunaan bahasa Indonesia tentu lebih penting
lagi sebagai seuatu kesadaran berbangsa satu, yakni bangsa Indonesia.
Dalam suatu contoh kasus, alkisah di sebuah desa yang
sangat terpencil terdapatlah sebuah kelompok masyarakat yang diakui sebagai
warga Negara Indonesia. Namun dalam masyarakat ini 90% masih tidak bisa
berbahasa Indonesia, melainkan masih menggunakan bahasa Daerah. Tentu mereka
yang 10% ini bisa berbahasa Indonesia karena mendapatkan pengajaran di
kelas(hanya tokoh-tokoh masyarakat saja yang bisa mencicipi bangku sekolah).
Maka mereka inilah yang akan bisa duduk di kursi pemerintahan di desa
tersebut(walau hanya sebagai pegawai desa) namun kesejahteraan mereka lebih
baik dibandingkan dengan warga lainnya. Nah di sini jelas bahwa bahasa
Indonesia bisa mengangkat derajat seseorang yang dalam kasus ini seseorang bisa
menjadi pegawai negeri dan mendapatkan gaji dari negara.
Contoh kasus lain, dalam masyarakat perkotaan. Ada
seorang calon mahasiwa, dia baru lulus SMA, bingung akan menentukan jurusan
apa, karena dia sangat menyukai bahasa Indoensia, maka diputuskanlah olehnya
bahwa dia akan melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan bahasa Indonesia.
Setelah tekun belajar akhirnya dia lulus dengan predikat yang sangat memuaskan.
Ada berita bahwa dia akan direkomendasikan untuk mendapatkan beasiswa S-2 di
kampus tempat ia kuliah tersebut. Inilah, banar adanya bila bahasa Indonesia
dapat sebagai sarana untuk bisa menjadikan masyarakat lebih sejahtera dari
sebelumnya.
Dari semua paparan di atas, jelaslah bahwa bahasa
Indonesia dan kesejahteraan itu juga memiliki kaitan dan hubungan yang tidak
bisa dianggap remeh. Demikianlah, maka kita patut berbangga menggunakan bahasa
Indonesia ini dengan baik dan benar di samping merupakan identitas bangsa kita,
ternyata labih dari itu bahasa Indonesia bisa meyejahterakan masyarakat atau
meningkatkan kesejahteraan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar