Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di
Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan
kesempatan pendidikan.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwanai
cara berfikir dan kebiasan-kebiasaan hidupnya, dengan demikian, tingkah laku
seseorang akan dapat diramalkan, dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi
tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan
lingkungan kebudayaan, dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi
manusia masyarakat dan beradab , kedirian dan kepribadian melalui proses
sosialisasi dapat terbentuk, dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses
yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cari
hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan dan fungsi
dalam kelompoknya, Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayan
dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Contoh Kasus :
Ratusan siswa SMK Negeri 1 Budi Utomo membajak dua Bus
Mayasari Bhakti nomor P7 Jurusan Pulo Gadung Grogol dan Bus Karya Bhakti trayek
Tanjung Priuk-Grogol. Seratus siswa tersebut menggunakan bus untuk datang ke
peringatan meninggalnya kawan mereka setahun yang lalu di daerah Kali Deres,
Jakarta Barat.
"Siswa-siswa itu naik di dekat sekolah mereka,"
kata Kapolsek Polsek Kalideres, Kompol Danu Wiyata saat dihubungi wartawan,
Senin (26/11/2012). Danu mengatakan sebelumnya, kedua bus
dihentikan di perbatasan Cengkareng dan Kali Deres oleh tim gabungan dari
Polsek Cengkareng dan Kali Deres. "Ternyata siswa-siswa tersebut naik bus
tanpa membayar dan memaksa supir mengarahkan bus hingga Kali Deres,"
ujarnya.
Danu juga mengatakan pihak Polsek Kali Deres kemudian
mengumpulkan siswa di Pos Polisi Daan Mogot. Menurutnya, saat itu para siswa
tersebut membahayakan diri mereka dan pengguna jalan lain karena sebagian naik
ke kap bus.
Danu menambahkan, saat siswa-siswa tersebut diperiksa
polisi tak menemukan potensi tawuran pada rombongan tersebut. "Orang tua
almarhum juga sudah dipanggil dan membenarkan bahwa siswa-siswa itu akan
melayat," ujar Danu.
Usai diberi pengarahan, siswa kemudian dikawal hingga
Grogol dan dipersilakan pulang ke rumah masing-masing.
Dari contoh kasus diatas dapat kita lihat perilaku mereka
sangat tidak baik, dan sangat tidak patut untuk dicontoh. Meskipun pada kasus diatas menceritakan para pelajar itu membajak dua bus untuk
melayat temannya. Tujuan untuk melayat teman memang baik, itu berarti
menunjukkan solidaritas mereka kepada temannya. Tapi apakah pantas hanya untuk
melayat teman saja sampai-sampai harus mambajak bus dan mengganggu ketertiban umum?
Belum lagi mereka merugikan si supir itu sendiri karena para pelajar itu tidak
membayar tarif. Haruskah mereka melakukan tindakan seperti itu? Apakah tidak
ada cara lain? Bukankah bisa dengan cara baik-baik dan sopan serta bertindak
sesuai aturan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar