Jumat, 02 November 2012

SISWA BAJAK BUS UNTUK MELAYAT TEMANNYA

Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwanai cara berfikir dan kebiasan-kebiasaan hidupnya, dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan, dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan kebudayaan, dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab , kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk, dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cari hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan dan fungsi dalam kelompoknya, Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Contoh Kasus :

Ratusan siswa SMK Negeri 1 Budi Utomo membajak dua Bus Mayasari Bhakti nomor P7 Jurusan Pulo Gadung Grogol dan Bus Karya Bhakti trayek Tanjung Priuk-Grogol. Seratus siswa tersebut menggunakan bus untuk datang ke peringatan meninggalnya kawan mereka setahun yang lalu di daerah Kali Deres, Jakarta Barat.
"Siswa-siswa itu naik di dekat sekolah mereka," kata Kapolsek Polsek Kalideres, Kompol Danu Wiyata saat dihubungi wartawan, Senin (26/11/2012). Danu mengatakan sebelumnya, kedua bus dihentikan di perbatasan Cengkareng dan Kali Deres oleh tim gabungan dari Polsek Cengkareng dan Kali Deres. "Ternyata siswa-siswa tersebut naik bus tanpa membayar dan memaksa supir mengarahkan bus hingga Kali Deres," ujarnya.
Danu juga mengatakan pihak Polsek Kali Deres kemudian mengumpulkan siswa di Pos Polisi Daan Mogot. Menurutnya, saat itu para siswa tersebut membahayakan diri mereka dan pengguna jalan lain karena sebagian naik ke kap bus.
Danu menambahkan, saat siswa-siswa tersebut diperiksa polisi tak menemukan potensi tawuran pada rombongan tersebut. "Orang tua almarhum juga sudah dipanggil dan membenarkan bahwa siswa-siswa itu akan melayat," ujar Danu.
Usai diberi pengarahan, siswa kemudian dikawal hingga Grogol dan dipersilakan pulang ke rumah masing-masing.

Dari contoh kasus diatas dapat kita lihat perilaku mereka sangat tidak baik, dan sangat tidak patut untuk dicontoh. Meskipun pada kasus diatas menceritakan para pelajar itu membajak dua bus untuk melayat temannya. Tujuan untuk melayat teman memang baik, itu berarti menunjukkan solidaritas mereka kepada temannya. Tapi apakah pantas hanya untuk melayat teman saja sampai-sampai harus mambajak bus dan mengganggu ketertiban umum? Belum lagi mereka merugikan si supir itu sendiri karena para pelajar itu tidak membayar tarif. Haruskah mereka melakukan tindakan seperti itu? Apakah tidak ada cara lain? Bukankah bisa dengan cara baik-baik dan sopan serta bertindak sesuai aturan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar